Kamu mungkin pernah lihat orang masuk ke kuil di Jepang, membungkuk dengan sopan, mencuci tangan, atau membunyikan lonceng. Tapi… tau nggak sih kalau ternyata semua itu ada aturannya? Yup, berkunjung ke kuil di Jepang bukan sekadar mampir dan foto-foto—tapi juga soal menghormati tradisi dan budaya yang sudah ada ribuan tahun.
Biar kamu nggak salah tingkah pas ke sana, ini dia tips-tips yang bisa kamu ikuti saat berkunjung ke kuil di Jepang!
⛩️ 1. Jangan Langsung Masuk Sembarangan
Kalau kamu masuk ke area kuil, perhatikan gerbang besar bertuliskan “Torii”. Nah, lewat gerbang ini, kamu masuk ke area suci. Biasanya disarankan untuk berjalan di sisi kanan atau kiri jalan, bukan di tengah, karena bagian tengah dianggap jalur para dewa (kami).
💧 2. Cuci Tangan dan Mulut di Chōzuya
Di dekat pintu masuk, ada tempat semacam kolam kecil dengan gayung bambu. Ini namanya chōzuya atau temizuya, tempat penyucian diri.
Cara pakainya:
-
Ambil air pakai gayung dengan tangan kanan, tuang ke tangan kiri.
-
Lalu balik, tuang dari kiri ke tangan kanan.
-
Ciduk lagi, ambil air, bilas mulutmu (jangan diminum!).
-
Terakhir, bilas gagang gayung sebelum dikembalikan.
🛐 3. Doa di Depan Altar
Kalau kamu mau berdoa (atau sekadar menghormati), langkah-langkahnya cukup simpel:
-
Lemparkan koin (biasanya 5 yen) ke dalam kotak donasi.
-
Bunyiin lonceng kalau ada.
-
Bungkuk dua kali.
-
Tepuk tangan dua kali.
-
Tutup mata dan berdoa.
-
Bungkuk sekali lagi.
📸 4. Foto? Boleh, Tapi Hargai Area Suci
Banyak kuil yang indah dan Instagrammable banget, tapi beberapa area bisa jadi terbatas untuk fotografi. Perhatikan papan larangan, dan hindari memotret orang yang sedang berdoa atau ritual.
🚫 5. Jangan Bikin Gaduh
Area kuil itu tempat tenang. Jadi hindari ngobrol keras, tertawa berlebihan, atau main HP sembarangan. Hormati suasananya, karena banyak orang datang bukan cuma untuk wisata, tapi juga ibadah.
Yuk baca juga : Jangan Salah Pilih! Tips Memilih Skincare yang Tepat untuk Kulit Awet Muda
🧧 6. Coba Beli Omikuji atau Omamori
Kalau kamu suka hal-hal unik, coba beli omikuji—kertas ramalan yang bisa kamu ambil setelah donasi kecil. Kalau hasilnya buruk, kamu bisa ikatkan di tempat khusus agar nasib buruknya “tertinggal”.
Ada juga omamori, yaitu jimat keberuntungan. Tiap jimat punya fungsi berbeda, mulai dari keselamatan perjalanan, keberuntungan cinta, sampai kesuksesan ujian!
🎎 7. Hormati Pakaian dan Sikap
Nggak harus pakai kimono, tapi berpakaian sopan itu penting. Hindari baju terlalu terbuka, dan usahakan untuk tidak makan, minum, atau merokok di area kuil.
✨ Penutup
Mengunjungi kuil di Jepang itu bukan cuma soal wisata, tapi juga pengalaman budaya yang bisa memperkaya perjalananmu. Dengan tahu cara bersikap dan mengikuti etika lokal, kamu nggak cuma jadi turis—tapi juga tamu yang dihormati.
Jadi, siap mampir ke Fushimi Inari, Senso-ji, atau Meiji Jingu? Jangan cuma jepret-jepret, tapi rasakan juga atmosfer damainya. Kalau kamu mau list kuil paling ikonik buat dikunjungi, tinggal bilang aja—aku bantu buatin!